Jika tidak ada pertolongan dari Allah kepada seseorang, maka hal yang berguna baginya adalah usaha kerasnya.
Milatun Zulfa |
“Aku belum pernah merasa terganggu, karena aku adalah salah seorang terkaya di dunia. Aku jalani hidupku dengan normal, tinggal dalam flat yang sederhana bersama dengan istriku.
Aku tidak suka minuman keras, tidak suka merokok, dan tidak suka hidup layaknya seorang konglomerat yang gambar-gambar mereka termuat di berbagai harian dengan yacht-yacht mereka yang mewah,
villa-villa megahnya yang terdapat di daerah pedalaman, dan kehidupan mereka yang berlimpah dengan kesenangan bersama dengan istri-istri mereka yang terdiri dari wanita-wanita cantik, yang bila seorang dari mereka diceraikan, biasanya menuntut jutaan dolar sebagai kompensasinya.
Aku suka dengan pekerjaanku dan merasa bahagia dengannya. Aku sering membawa makananku di tempatku bekerja untuk di santap di sana. Aku tidak pernah merasa senang dan bahagia bila kubayangkan bahwa harta milikku ternyata berjumlah milyaran dolar.
Akan tetapi, aku baru merasa bahagia bila teringat bahwa ternyata hasil karyaku telah berhasil mengubah kota kelahiranku, yaitu Tokyo, dengan jalan-jalannya yang semula sederhana menjadi ibu kota besar pusat perhatian dunia dengan gedung-gedung pencakar langitnya yang telah ku tuntaskan penyelesaiannya.
Singkatnya, dapat ku katakan bahwa kebahagiaanku terletak pada keberhasilan pelaksanaan pekerjaanku.”
Duduk berpangku tangan tidak akan dapat mengentaskan kapal yang tenggelam di dasar laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar