Berapa banyak jalan keluar yang datang sesudah putus harapan dan betapa banyak kegembiraan yang datang sesudah putus asa.
Milatun Zulfa |
“Sebaiknya engkau membuat majelis di dekat Amirul Mukminin, kemudian engkau gugah semangat manusia untuk melakukan penyerangan.”
Dan memang benar, selanjutnya Al-Manshur membuat majelis didekat Amirul Mukminin, Harun Ar-Rasyid yaitu di Ruqqah yang ada di negri Syam.
Ketika Syekh Al-Manshur sedang menganjurkan kepada orang-orang untuk berjihad di jalan Allah, tiba-tiba dilemparkan sebuah buntelan kain yang didalamnya terdapat sebuah kantong terikat dan bercap. Padanya terdapat sepucuk surat. Al-Manshur pun membuka surat tersebut dan ternyata isinya adalah sebagai berikut:
“Sesungguhnya aku adalah salah seorang wanita dari kalangan keluarga Arab. Telah sampai kepadaku tentang berita apa yang telah dilakukan oleh orang-orang Romawi terhadap kaum muslimat dan aku telah mendengar pula perihal anjuranmu kepada kaum muslim agar mereka melakukan penyerangan berkenaan dengan kasus tersebut.
Untuk itu, aku sengaja mengambil sesuatu yang paling berharga dari tubuhku, yaitu kedua kepangan rambutku ini yang kupotong, lalu kumasukan kedalam buntelan yang bercap ini. Aku memohon kepada Allah Yang Maha Besar semoga engkau menjadikan keduanya sebagai bagian dari tali kendali kuda yang digunakan untuk berjihad di jalan Allah. Mudah-mudahan Allah Yang Maha Besar memperhatikan keadaanku yang sangat prihatin ini, lalu Dia mengasihani diriku melalui keduanya.”
Setelah membaca ungkapan yang sangat menyentuh ini, Manshur tidak dapat menguasai dirinya lagi, hingga ia menangis dan orang-orang yang hadir di majelisnya pun ikut menangis. Saat itu juga khalifah Harun Ar-Rasyid bangkit dan memerintahkan untuk melakukan mobilisasi umum, lalu ia sendiri ikut berperang bersama kaum mujahid di jalan Allah. Akhirnya Allah SWT memberikan kemenangan kepada kaum muslim.
Jangan anda tangisi apa yang sudah berlalu dan jangan anda hambur-hamburkan air mata anda dengan sia-sia, karena dengan cara apapun anda tidak dapat mengembalikan apa yang sudah lewat dan berlalu.